BI Sulsel Gelar Talk Show Sadar Literasi di Era Digital

Makassar, Celebestimes.id – Dalam rangka memperingati Hari Buku 2025, Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggelar talkshow bertema “Well-read, Well-Lived: Literasi dan Harmoni dalam Era Digital”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung BI Sulsel lantai 4, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Selas (28/05).

Momentum ini menjadi penting sekaligus jadi inspirasi terhadap peran buku dalam menghadapi tantangan di era digital. Kegiatan ininjuga turut dihadiri para penulis dan tokoh literasi ada Ratih Kumala dan M Aan Mansyur.

Read More

Deputi Kepala Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Wahyu Purnama, menyampaikan beberapa poin penting mengenai urgensi literasi di tengah kemajuan teknologi. Dalam paparannya, Wahyu Purnama menyinggung nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang keselamatan dan ketaulatan, serta pentingnya menghargai jasa para pendidik yang telah berjasa sejak tahun 1999 melalui peringatan Hari Buku setiap tanggal 23 April.

“Peringatan hari buku tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada buku dan penulis, namun juga sebagai dorongan untuk menumbuhkan kebiasaan membaca di tengah era di mana tantangan literasi masih signifikan,” ujar Wahyu Purnama.

Wahyu juga menyoroti perbandingan dengan negara-negara maju, di mana budaya membaca telah tertanam sejak dini bahkan pada kalangan anak-anak. “Di Korea, misalnya, anak-anak sudah terbiasa membaca di sela-sela kegiatan sehari-hari, yang mana menjadi indikator bahwa kualitas pendidikan dan literasi perlu ditingkatkan secara menyeluruh,” tambahnya.

Data survei menunjukkan angka literasi di Indonesia masih berada di bawah rata-rata global. Statistik nasional mengungkapkan bahwa meski indeks pembangunan literasi pernah mencapai 73,52 pada tahun 2013, penilaian global tahun 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat 69 dari 83 negara, jauh tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Vietnam, dan Brunei.

Salah satu narasumber utama dalam talkshow ini, sastrawan M. Aan Mansyur, membagikan pandangannya mengenai bagaimana generasi kini menghadapi perubahan zaman, termasuk dalam hal kebiasaan belajar dan mengakses informasi.

“Setiap era punya tantangan teknisnya sendiri,” ungkap Aan. Ia mencontohkan bagaimana dahulu orang tua sering memarahi anak karena terlalu banyak menonton sinetron dan tidak mengerjakan tugas. Kini, situasinya tak jauh berbeda, hanya saja medium dan bentuk distraksinya bergeser dari televisi ke media sosial dan gawai digital.

Bank Indonesia melalui kegiatan ini juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya membaca sebagai aktivitas hobi semata, melainkan sebagai media untuk memperkaya pengetahuan dan membangun karakter bangsa. Dengan sinergi antara pendidikan, literasi, dan teknologi, diharapkan Indonesia dapat menempuh langkah lebih jauh dalam persaingan global yang semakin kompetitif.

Kegiatan Ini menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk bersama-sama mendorong peningkatan budaya membaca demi kemajuan bangsa.(*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *